Perbedaan Black Hat dan White Hat SEO – Teknik untuk meningkatkan peringkat Search Engine Optimization (SEO) sebuah situs web mudah dan sulit. Algoritme mesin pencari yang berubah-ubah dan tidak dapat diprediksi membuat pengelola situs web memiliki tantangan tersendiri dalam meningkatkan peringkat nya. Black hat SEO adalah salah satu teknik yang mereka gunakan untuk meningkatkan peringkat situs web mereka di mesin pencari.
Perbedaan Black Hat dan White Hat SEO
Dalam dunia SEO, ada sepasang istilah yang berlawanan yang merupakan teknik Optimasi website di mesin pencari, yaitu black hat SEO dan white hat SEO. Kedua istilah tersebut berasal dari film barat yang bertemakan koboi, dimana black hat adalah karakter yang buruk dengan topi hitam, sedangkan white hat adalah karakter white hat dengan karakter yang baik. Black hat dan white hat juga memiliki arti yang sama dalam dunia SEO dan perlu kita ketahui perbedaan dan karakteristik keduanya, agar kita tidak salah dalam menerapkan teknik Optimasi website.
Black Hat SEO
Black hat SEO adalah sebuah teknik untuk meningkatkan rangking sebuah website di mesin pencari dengan berbagai cara yang melanggar terms of service dari mesin pencari tersebut. Intinya, black hat SEO memanipulasi algoritme mesin pencari agar peringkat situs web kita baik, meskipun konten kita tidak terlalu menarik. Padahal, tujuan mesin pencari adalah memberikan hasil berupa konten website yang relevan dan sesuai dengan kata kunci yang dicari pengguna.
Baca Juga: Pentingnya Email Marketing dalam Bisnis
Menerapkan beberapa teknik black hat SEO memang menguntungkan pada awalnya, apalagi penggunaannya tidak memakan waktu lama, namun akan berdampak buruk dalam jangka panjang. Pada akhirnya, reputasi brand Anda dipertaruhkan karena teknik Optimasi yang salah ini. Selain itu, pengunjung situs web Anda mungkin tidak mempercayai layanan yang ditawarkan oleh situs web Anda. Berikut ini adalah teknik SEO topi hitam yang paling umum digunakan.
- Isi Kata Kunci
Taktik isian kata kunci adalah mengulangi kata kunci utama yang digunakan di situs web berulang kali. Teknik pengulangan yang sering disalahgunakan, membuat artikel yang dibaca terkesan tidak wajar dan keluar konteks. Akibatnya, artikel menjadi penuh dengan kata kunci yang tidak perlu dan tidak nyaman untuk dibaca.
Strategi isian kata kunci ini sebenarnya melanggar persyaratan kepadatan kata kunci mesin pencari, di mana kepadatan kata kunci yang disarankan adalah 1-2%. Teknik ini membuat mesin pencari mengira situs tersebut adalah spam dan menurunkan visibilitas nya.
- Konten Meta Kata Kunci
Tidak hanya pada konten artikel, keyword stuffing juga bisa dilakukan pada meta description, title atau anchor text untuk backlink. Cara ini mudah dilakukan, namun akan memperburuk hasil ranking website kita di search engine. Menggunakan kata kunci yang tidak relevan dengan isi artikel website juga termasuk dalam meta keyword stuffing. Padahal, orang yang mencari kata kunci di mesin pencari tentu menginginkan hasil yang relevan dan menjawab kebutuhannya.
- Link farming
Link farming adalah taktik black hat SEO dengan mengumpulkan link website yang tidak relevan dengan situs kita. Biasanya metode link farming menghubungkan website kita dengan website lain dengan persetujuan kedua belah pihak. Teknik link farming ini dianggap merugikan jika kita menempatkan link berlebihan dalam satu halaman web. Apalagi jika link yang tidak relevan itu diklik pengunjung, akibatnya mereka akan merasa waktu mereka terbuang percuma karena melihat hasil yang tidak perlu.
- Teks Tersembunyi
Teknik ini menyembunyikan beberapa teks dengan menyamarkan warnanya dengan warna latar belakang halaman website kita. Taktik ini termasuk black hat SEO karena kami menyembunyikan beberapa kata tambahan yang tidak diperlukan, terutama kata kunci. Teks tersembunyi adalah taktik Optimasi manipulatif yang, jika terdeteksi oleh algoritma mesin pencari yang canggih, dapat mengakibatkan peringkat situs web turun.
- Memublikasikan Konten Buruk
Tanpa disadari, menerbitkan konten buruk adalah taktik SEO topi hitam. Teknik ini sering dilakukan dengan membuat konten tiruan atau bahkan menyalin konten dari situs lain. Awalnya, teknik ini tidak dapat dideteksi oleh mesin pencari, tetapi algoritma mesin pencari semakin hari semakin canggih. Google, misalnya, algoritme nya dapat menemukan konten yang dijiplak dan berkualitas rendah, yang pada gilirannya menyebabkan peringkat situs web turun.
White Hat SEO
Berbeda dengan black hat SEO, white hat SEO merupakan taktik Optimasi website di mesin pencari yang tidak melanggar syarat dan ketentuan mesin pencari. Menerapkan white hat SEO berarti kami menjaga integritas situs web dan merek kami dengan mengikuti aturan yang ditetapkan oleh mesin pencari. Meski membutuhkan waktu dan proses yang lama, white hat SEO dijamin akan menjaga peringkat website Anda di halaman pertama mesin pencari.
Baca Juga: Pentingnya melakukan Riset Kata Kunci
Tidak hanya proses, white hat SEO juga berfokus pada penguatan hubungan antara website Anda dengan pelanggan Anda. Dengan kata lain, Anda berusaha memberikan konten yang baik dan relevan serta menjawab kebutuhan konsumen Anda. Berikut ini adalah beberapa taktik Optimasi yang termasuk dalam white hat SEO.
- Konten Kata Kunci yang Relevan
Konten berkualitas adalah elemen penting dalam artikel atau situs web yang SEO friendly. Tidak hanya berkualitas, konten juga harus relevan dan sesuai dengan kata kunci utama. Oleh karena itu, tentukan kata kunci utama dan kata kunci turunan sebelum membuat konten, dan jangan lupa sertakan kata kunci tersebut di judul, meta description, heading, pengenalan artikel Anda. Kombinasi konten berkualitas dan kata kunci yang relevan akan membawa situs web Anda ke peringkat tertinggi.
- Tautan Masuk Organik
Inbound link, atau bisa juga disebut backlink, memang mempengaruhi peringkat website kita. Teknik inbound link yang termasuk white hat SEO adalah teknik organik. Perlu diingat bahwa saat ini banyak sekali backlink yang bisa didapatkan dengan cara membeli dan itu bukan teknik white hat SEO. Mendapatkan backlink secara organik memang membutuhkan waktu lama dan banyak usaha, tetapi dapat berdampak besar pada peringkat situs web Anda dalam jangka panjang.
- Mengutamakan Kenyamanan Pengunjung
Saat ini, cara kerja mesin pencari telah berubah. Mesin pencari telah berfokus pada kepuasan pengunjung situs web kami. Meskipun ada beberapa algoritma mesin pencari yang berfokus pada bagaimana situs web kita mendapatkan pengunjung, kita juga harus memperhatikan rasio pentalan situs kita. Oleh karena itu, pertahankan tingkat bouncing yang tinggi dengan membuat konten yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pengunjung website kita.
- Navigasi Situs Web Sederhana
Tidak hanya konten website saja yang harus diperhatikan, kita juga harus memperhatikan fitur-fitur yang ada di situs kita. Tujuannya agar pengunjung merasa lebih nyaman di website kita. Oleh karena itu, buat navigasi situs web kami sederhana dan mudah dilihat pengunjung. Usahakan agar fitur utama website kita juga bisa ditemukan oleh pengunjung agar website kita bisa dianggap efektif oleh mereka.
- Waktu pemuatan situs web yang cepat
Kecepatan loading website kita juga mempengaruhi kepuasan pengunjung kita. Pada akhirnya, ini akan mempengaruhi peringkat situs kita di mesin pencari. Oleh karena itu, Optimasi juga kecepatan loading situs kita agar pengunjung website merasa nyaman, dengan menggunakan ukuran gambar yang kecil, jumlah gambar yang sedikit, dan lain sebagainya.
Dari sudut pandang SEO, kecepatan situs web kita juga merupakan sinyal di mesin pencari. Jika kecepatan website kita lambat maka akan mengakibatkan penurunan ranking website kita karena UX lumpuh. Oleh karena itu, perhatikan nilai fungsional dan fitur yang ada di website, apakah berpengaruh terhadap kecepatan situs kita.
Itulah penjelasan tentang black hat SEO dan white hat SEO beserta teknisnya. Anda dapat memahami alasan mengapa black hat SEO merupakan teknik Optimasi yang berdampak buruk pada peringkat website Anda di mesin pencari. Anda dapat menghubungi jasa seo tangerang selatan jika Anda membutuhkan layanan SEO untuk bisnis Anda.
